Kamis, 26 Juni 2014

Teori King

Teori King
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan system terbuka dalam hubungan interaksi yang konstant dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan dalam model konsep interaksi. Dalam pencapaian hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system interpersonal dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Menurut King system personal merupakan system terbuka di mana di dalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan.
Hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien dengan konsepnya adanya interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress. Pada konsep interaksi, proses persepsi dan komunikasi terjadi antara seseorang/klien dengan lingkungannya, klien dengan klien lain, menggambarkan perilaku verbal maupun non verbal, orientasi pada tujuan melibatkan pertukaran ide-ide, sikap dan persepsi. Persepsi menurut King adalah gambaran seseorang tentang realitas. Elemen persepsi adalah mengambil energy dari lingkungan dan pengorganisasiannya dengan informasi, transformasi energy, memproses informasi, menyimpan, mengeluarkan informasi melalui perilaku. Pada konsep komunikasi, proses informasi diberikan dari satu orang ke orang lain secara langsung maupun tidak langsung. Dalam konsep transaksi, perilaku-perilaku manusia yang berinteraksi dengan lingkungan yang dapat diobservasi. Transaksi menggambarkan komponen-komponen interaksi yang melibatkan tawar menawar, negosiasi dan pertukaran social. Tujuan akan tercapai melalui interaksi perawat-klien. Pada konsep role/peran, adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang menduduki posisi di masyarakat, dimana terdapat hak dan kewajiban dalam posisnya tersebut. Peran harus jelas dan dimengerti untuk menghindari konflik dan kebingungan. Dalam konsep stress, King berpendapat bahwa stress merupakan keadaany yang dinamis dimana manusia berinteraksi dengan lingkunganuntuk memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang dapat bersifat positif ataupun negative.
Hubungan social yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan system social sesuai dengan situasi yang ada. Konsep system social menurut King meliputi organisasi, authority, power dan pengambilan keputusan. Melalui dasar sitem tersebut maka King memandang manusia merupakan individu yang reaktif, yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan obyek. Manusia sebagai makluk yang berorientasi terahadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa yang akan dating dan sebagai makhluk social manusia akan hidup bersama dengan orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan terhadap informasi kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, King mengemukakan pendekatan teori yang terdiri dari komponen aksi, reaksi, interaksi dan transaksi. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku, dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan dengan digambarkan hubungan perawat dan klien untuk melakukan kontrak atau tujuan yang diharapkan. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat dari adanya aksi dan merupakan respons dari individu. Interaksi merupakan suatu bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat dank lien yang terwujud dalam komunikasi. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat dank lien terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.

Asumsi-asumsi utama
Asumsi-asumsi King dipengaruhi oleh filosofinya tentang manusia dan kehidupan. Asumsi-asumsi yang dijadikan dasar dalam konsep dan teori pencapaian tujuan difokuskan pada perawatan interkasi manusiadengan lingkungan untuk membawa ke bagian kesehatan individu, yang dapat berfungsi dalam peran sosial.

Teori Pencapaian Tujuan Dan Proses Keperawatan
1. Pengkajian
Proses pengkajian terjadi selama interkasi, asing satu dengan lainnya, perawat membawa pengetahuan dan ketrampilannya, sedangkan klien membawa pengetahuan tentang dirinya beserta problem yang dihadapinya. Pengkajian, interview dan ketrampilan komunikasi diperlukan untuk mengintegrasikan pengetahuan terhadap situasi nyata.
Pengkajian merupakan proses mengumpulkan data klien tentang proses tumbuh kembang klien, pendapat klien tentang dirinya, persepsi status kesehatan yang sekarang, pola-pola komunikasi dan peran sosialisasi. Factor-faktor yang mempengaruhi persepsi klien adalah fungsi system sensori, umur klien, perkembangan, sex, pendidikan, obat-obatan dan riwayat diet, pengertian mengapa mencari pertolongan.
2. Diagnosa Keperawatan
Merupakan hasil dari mutual sharing antara perawat dengan klien selama pengkajian.
3. Perencanaan
Merancang tujuan yang ingin dicapai, membuat keputusan bagaimana mencapai tujuan yang diharapkan, merupakan bagian dari transaksi. Dalam membuat tujuan dan pengambilan keputusan perawat selalu melibatkan klien.
Dari teori pencapaian tujuan, King telah mengembangkan 8 predictive proposisi, yaitu:
1.        Jika persepsi kurat ada di dalam interaksi perawat – klien, maka transaksi akan terjadi.
2.        Jika perawat – klien membuat transaksi maka tujuan akan dicapai.
3.        Jika tujuan tercapai maka kepuasan akan terjadi.
4.        Jika tujuan tercapai maka keefektifan asuhan keperawatan akan terjadi.
5.        Jika transaksi dibuat di dalam interaksi perawat – klien maka tumbuh kembang akan ditingkatkan.
6.        Jika peran yang diharapkan dan peran yang ditampilkan dirasakan oleh perawat – klien sebagai sesuatu yang cocok maka transaksi akan terjadi
7.        Jika konflik peran dialami oleh perawat atau keduanya maka stress interaksi perawat – klien akan terjadi.
8.        Jika perawat dengan pengetahuan khusus dan ketrampilan komunikasi informasi sesuai dengan klien, membuat dan mencapai tujuan bersama akan terjadi.
4. Implementasi
Merupakan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan dan meneruskan bagian transaksi.
5. Evaluasi
Tidak hanya menilai tujuan yang telah dicapai, tetapi juga keefektifan keperawatan.


0 komentar:

Posting Komentar