Teori King
King memahami model
konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan system terbuka dalam
hubungan interaksi yang konstant dengan lingkungan, sehingga King mengemukakan
dalam model konsep interaksi. Dalam pencapaian hubungan interaksi, King
mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya system personal, system
interpersonal dan system social yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Menurut King system personal merupakan system terbuka di mana di dalamnya
terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu
dari individu dan lingkungan.
Hubungan interpersonal
merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien dengan konsepnya adanya
interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan stress. Pada konsep interaksi,
proses persepsi dan komunikasi terjadi antara seseorang/klien dengan
lingkungannya, klien dengan klien lain, menggambarkan perilaku verbal maupun
non verbal, orientasi pada tujuan melibatkan pertukaran ide-ide, sikap dan
persepsi. Persepsi menurut King adalah gambaran seseorang tentang realitas.
Elemen persepsi adalah mengambil energy dari lingkungan dan pengorganisasiannya
dengan informasi, transformasi energy, memproses informasi, menyimpan,
mengeluarkan informasi melalui perilaku. Pada konsep komunikasi, proses
informasi diberikan dari satu orang ke orang lain secara langsung maupun tidak
langsung. Dalam konsep transaksi, perilaku-perilaku manusia yang berinteraksi
dengan lingkungan yang dapat diobservasi. Transaksi menggambarkan
komponen-komponen interaksi yang melibatkan tawar menawar, negosiasi dan
pertukaran social. Tujuan akan tercapai melalui interaksi perawat-klien. Pada
konsep role/peran, adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang
menduduki posisi di masyarakat, dimana terdapat hak dan kewajiban dalam
posisnya tersebut. Peran harus jelas dan dimengerti untuk menghindari konflik
dan kebingungan. Dalam konsep stress, King berpendapat bahwa stress merupakan
keadaany yang dinamis dimana manusia berinteraksi dengan lingkunganuntuk
memelihara keseimbangan pertumbuhan, perkembangan dan perbuatan yang dapat
bersifat positif ataupun negative.
Hubungan social yang
mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan
system social sesuai dengan situasi yang ada. Konsep system social menurut King
meliputi organisasi, authority, power dan pengambilan keputusan. Melalui dasar
sitem tersebut maka King memandang manusia merupakan individu yang reaktif,
yakni bereaksi terhadap situasi, orang dan obyek. Manusia sebagai makluk yang
berorientasi terahadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang dapat
mempengaruhi masa yang akan dating dan sebagai makhluk social manusia akan
hidup bersama dengan orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan hal
tersebut diatas, maka manusia memiliki tiga kebutuhan dasar, yaitu kebutuhan
terhadap informasi kesehatan, kebutuhan terhadap pencegahan penyakit dan
kebutuhan terhadap perawatan ketika sakit. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
King mengemukakan pendekatan teori yang terdiri dari komponen aksi, reaksi,
interaksi dan transaksi. Aksi merupakan proses awal hubungan dua individu dalam
berperilaku, dalam memahami atau mengenali kondisi yang ada dalam keperawatan
dengan digambarkan hubungan perawat dan klien untuk melakukan kontrak atau
tujuan yang diharapkan. Reaksi adalah suatu bentuk tindakan yang terjadi akibat
dari adanya aksi dan merupakan respons dari individu. Interaksi merupakan suatu
bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat dank lien yang
terwujud dalam komunikasi. Transaksi merupakan kondisi dimana antara perawat
dank lien terjadi suatu persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang
akan dilakukan.

Asumsi-asumsi utama
Asumsi-asumsi
King dipengaruhi oleh filosofinya tentang manusia dan kehidupan. Asumsi-asumsi
yang dijadikan dasar dalam konsep dan teori pencapaian tujuan difokuskan pada
perawatan interkasi manusiadengan lingkungan untuk membawa ke bagian kesehatan
individu, yang dapat berfungsi dalam peran sosial.
Teori
Pencapaian Tujuan Dan Proses Keperawatan
1.
Pengkajian
Proses pengkajian
terjadi selama interkasi, asing satu dengan lainnya, perawat membawa
pengetahuan dan ketrampilannya, sedangkan klien membawa pengetahuan tentang
dirinya beserta problem yang dihadapinya. Pengkajian, interview dan ketrampilan
komunikasi diperlukan untuk mengintegrasikan pengetahuan terhadap situasi
nyata.
Pengkajian merupakan
proses mengumpulkan data klien tentang proses tumbuh kembang klien, pendapat
klien tentang dirinya, persepsi status kesehatan yang sekarang, pola-pola
komunikasi dan peran sosialisasi. Factor-faktor yang mempengaruhi persepsi
klien adalah fungsi system sensori, umur klien, perkembangan, sex, pendidikan,
obat-obatan dan riwayat diet, pengertian mengapa mencari pertolongan.
2.
Diagnosa Keperawatan
Merupakan hasil dari mutual sharing
antara perawat dengan klien selama pengkajian.
3.
Perencanaan
Merancang tujuan yang ingin dicapai,
membuat keputusan bagaimana mencapai tujuan yang diharapkan, merupakan bagian
dari transaksi. Dalam membuat tujuan dan pengambilan keputusan perawat selalu
melibatkan klien.
Dari teori pencapaian tujuan, King telah
mengembangkan 8 predictive proposisi, yaitu:
1.
Jika persepsi kurat ada di dalam
interaksi perawat – klien, maka transaksi akan terjadi.
2.
Jika perawat – klien membuat transaksi
maka tujuan akan dicapai.
3.
Jika tujuan tercapai maka kepuasan akan
terjadi.
4.
Jika tujuan tercapai maka keefektifan
asuhan keperawatan akan terjadi.
5.
Jika transaksi dibuat di dalam interaksi
perawat – klien maka tumbuh kembang akan ditingkatkan.
6.
Jika peran yang diharapkan dan peran
yang ditampilkan dirasakan oleh perawat – klien sebagai sesuatu yang cocok maka
transaksi akan terjadi
7.
Jika konflik peran dialami oleh perawat
atau keduanya maka stress interaksi perawat – klien akan terjadi.
8.
Jika perawat dengan pengetahuan khusus
dan ketrampilan komunikasi informasi sesuai dengan klien, membuat dan mencapai
tujuan bersama akan terjadi.
4.
Implementasi
Merupakan kegiatan-kegiatan untuk
mencapai tujuan dan meneruskan bagian transaksi.
5.
Evaluasi
Tidak hanya menilai tujuan yang telah
dicapai, tetapi juga keefektifan keperawatan.
0 komentar:
Posting Komentar