Kamis, 26 Juni 2014

Florence Nightingale

Teori Model Florence Nightingale

            Konsep Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian di mana perawat tidak perlu memahami seluruh proses penyakit merupakan upaya awal untuk memisahkan antara profesi keperawatan dan kedokteran. Inti konsep Florence Nightingale, pasien dipandang dalam konteks lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial. Nightingale mempunyai pandangan untuk memanipulasi lingkungan fisik sebagai komponen sebagai komponen utama dalam asuhan keperawatan. Dia lebih berorientasi pada ventilasi dan kehangatan, lampu, suara, aktifitas, kebersihan lingkungan dan di dinding, penataan bed (kasur), dan nutrisi sebagai komponen utama lingkungan yang harus dikontrol. Jika satu atau lebih aspek lingkungan yang tidak seimbang, maka klien harus meningkatkan energi untuk memghadapi stres lingkungan.
1.    Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada di dalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan.
Tempat tidur pasien harus bersih, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi.
2.    Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
F. Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya.
Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus-putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungan dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman.
3.    Lingkungan sosial (social environment)
Observasi dari lingkungan sosial terutama hubungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya.
Seperti juga hubungan komuniti dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungan individu pasien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
2.3 Hubungan teori Florence Nightingale dengan beberapa konsep
  1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan konsep keperawatan :
    • Individu / manusia
Memiliki kemampuan besar untuk perbaikan kondisinya dalam menghadapi penyakit.
    • Keperawatan
Bertujuan membawa / mengantar individu pada kondisi terbaik untuk dapat melakukan kegiatan melalui upaya dasar untuk mempengaruhi lingkungan.
    • Sehat / sakit
Fokus pada perbaikan untuk sehat.
    • Masyarakaat / lingkungan
Melibatkan kondisi eksternal yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu, fokus pada ventilasi, suhuu, bau, suara dan cahaya.
  1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan proses keperawatan
2.1  Pengkajian/pengumpulan data
Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan pada kondisi lingkungan,antara lain:
a.      Kesehatan rumah
Menurut Florence Nightingale lingkungan fisik eksternal yang mempengaruhi proses penyembuhan dan kesehatan meliputi lima komponen lingkungan terpenting dalam mempertahankan kesehatan individu yang meliputi:
1.      Udara bersih dapat diketahui dengan mengetahui:
§  Bagaimana keadaan ventilasinya?
§  Apakah tinggi eternit/langit-langit dari lantai minimal 2,4m?
§  Apakah terdapat lobang angin atau jendela?
§  Apakah luas jendela >10% dari luas lantai?
§  Apakah didalam ruangan terasa sejuk?
§  Apakah didalam ruangan terasa panas?
§  Apakah didalam ruangan terasa pengap?
§  Berapa banyak jumlah jendala dalam ruangan atau rumah?
2.      Air yang bersih dapat diketahui dengan mengetahui:
·         Apakah sumber air yang digunakan?
·         Berapa jarak sumber air dengan MCK?
·         Bagaimana sistem pembuangan air kotornya?
3.      Pemeliharaan yang efisien
·         Apakah ada keluarga yang membersihkan ruangan atau rumah tiap hari?
4.      Kebersihan
·        Bagaimana cara pengelolaan sampahnya?
·        Berapa kali lantai dibersihkan?
·        Apakah ada tempat sampah dalam ruangan atau rumah?
·        Bagaiman kondisi kebersihan MCK?
b.      Penerangan atau pencahayaan
o   Berapa banyak jumlah jendala dalam ruangan atau rumah?
o   Apakah terdapat genting kaca dalam ruangan atau rumah?
c.      Nutrisi
o   Makanan apa yang ingin dimakan pasien?
o   Kapan pasien akan makan?
d.      Kebisingan
o   Berapa lama pasien tidur dalam semalam?
o   Apa yang menyebabkan pasien tidak bisa tidur?
e.      Personal Hygiene
f.       Lingkungan psikologi
Dalam pengkajian lingkungan psikologi Nightingale menekankan pada  pasien untuk menjaga rangsangan fisiknya,seperti: mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual yang dapat merangsang untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya. Termasuk disini juga harus diketahui informasi tentang sistem pendukung klien dan cara-cara klien serta anggota keluarga dalam mengatasi stres.
Perawat juga harus mengetahui perubahan perilaku klien yang menunjukkan kecemasan,depresi,kesulitan dalam berkonsentrasi dan mempunyai kecenderungan menunjukkan ledakkan emosional yang tidak beralasan.
g.      Lingkungan social
Observasi dari lingkungan sosial yang berhubungan dengan pengumpulan data spesifik yang berkaitan dengan penyakit dan merupakan hal yang sangat penting untuk mencegah penyakit,misalnya sudah berapa lama anda menghisap rokok,berapa batang yang dihabiskan dalam satu hari dsb.

1.      Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan diperoleh dari analisis informasi saat pengkajian yang digunakan sebagai dasar membuat kesimpulan.Diagnosa keperawatan harus mencerminkan pentingnya lingkungan yang sehat untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan pasien.
Berbagai masalah klien yang berhubungan dengan lingkungan antara lain:
o    Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan sistem pendukung yang tidak adekuat atau kurang pengetahuan.
o    Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
o    Gangguan pola tidur berhubungan dengan suhu,kelembapan yang berubah-ubah atau stimulasi yang berlebihan.
o    Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan peningkatan pemajanan lingkungan terhadap patogen
o    Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kondisi lingkungan yang tidak kondusif.
2.      Rencana Asuhan keperawatan
Adalah upaya dasar merubah lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi lingkungan yang baik yang mempengaruhi kehidupan, perrtumbuhan dan perkembangan individu.Upaya tersebut dapat dilakukan dengan:
o    Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan sistem pendukung yang tidak adekuat atau kurang pengetahuan.
Data subjektif:
-            Anggota keluarga mengungkapkan kesulitan dalam mempertahankan tatanan yang nyaman dirumah mereka.
-            Anggota keluarga meminta bantuan untuk pemeliharaan rumah.
Data objektif:
-            Menumpukkan kotoran sisa makanan atau limbah
-            Gangguan lingkungan
-            Suhu dirumah yang tidak biasa
-            Bau yang menyengat
-            Alat-alat masak,pakaian,linen belum dicuci.
-            Adanya serangga atau hewan pengerat.
Rencana asuhan keperawatannya:
-            Mengikuti rencana khusus untuk memelihara rumah
-            Melakukan tugas pemeliharan rumah misalnya mencuci, berkebun dan membersihkan rumah tiap hari
-            Membuka jendela selebar-lebarnya
-            Membuang sampah pada tempatnya.
-            Menyingkirkan barang yang berbahaya dalam rumah
-            Memberikan pendidikan kesehatan tentang criteria rumah sehat
o    Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
Data subjektif:
Mengungkapkan keluhan terhadap kondisi lingkungan saat ini
Data objektif:
Menunjukkan atau mengobservasi kurang pengetahuan tentang perilaku yang mendukung kesehatan
 Rencana Asuhan keperawatan:
-            Mencari informasi yang berhubungan dengan kesehatan dari berbagai sumber
-            Menjelaskan strategi untuk mengurangi perilaku tidak sehat
-            Melakukan pemeriksaan dini dan pemantauan diri.
-            Mengenali perilaku kesehatan pasien
-            Anjurkan pasien untuk meningkatkan kebersihan lingkungannya.
o    Gangguan pola tidur berhubungan dengan suhu,kelembapan yang berubah-ubah atau stimulasi yang berlebihan.
Data sujektif
-            Keluhan verbal tentang kesulitan untuk tidur
-            Keluhan verbal tentang perasaan tidak dapat beristirahat dengan baik
Data objektif
-            Sering menguap
-            Tidak bergairah
-            Mata merah
-            Penurunan rentang perhatian
-            Letargi
Rencana asuhan keperawatan
-            Jelaskan pentingnya tidur yang adekuat selama sakit
-            Hindari suasana keras dan penggunaan lampu pada malam hari
-            Beri lingkungan yang tenang,damai dan meminimalkan gangguan
-            Bantu pasien mengidentifikasi factor-faktor yang mungkin menyebabkan kurang tidur
-            Beri posisi yang nyaman dan sentuhan yang afektif
-            Ajurkan pasien untuk menghindari makanan dan minuman pada jam tidur yang dapat mengganggu tidur
o    Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan peningkatan pemajanan lingkungan terhadap pathogen
Data subjektif:
Klien menyatakan badannya terasa panas.
Data objektif
Suhu tubuh >38c
Melihat kondisi luka terdapat pus atau tidak
Malaise
Rencana asuhan keperawatan:
-            Pantau tanda dan gejala infeksi
-            Ukur tanda-tanda vital
-            Anjurkan pada pasien untuk meningkatkan makan yang mengandung protein
-            Jelaskan pada pasien tentang resiko pengobatan
-            Kaji faktor yang dapat meningkatkan resiko infeksi
-            Lakukan rawat luka tiap hari
-            Lakukan rawat luka dengan teknik septik-antiseptik
-            Kolaborasi  dengan tim medis lain dalam pemeriksaan darah
o    Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kondisi lingkungan yang tidak kondusif.
Data subjektif:
Klien mengatakan tidak bias istirahat dengan tenang
Data objektif
-            Banyak keluarga pasien lain yang bergantian menjenguk
-            Suara gaduh,terdengar anak kecil nangis
Rencana asuhan keperawatan
-            Bina hubungan saling percaya
-            Anjurkan pasien untuk relaksasi dan distraksi untuk mengurangi ketegangan.
-            Ciptakan lingkungan yang kondusif
3.      Intervensi keperawatan
o    Gangguan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan dengan sistem pendukung yang tidak adekuat atau kurang pengetahuan.
Intervensi keperawatannya:
-            Menganjurkan mengikuti rencana khusus untuk memelihara rumah
-            Menganjurkan melakukan tugas pemeliharan rumah misalnya mencuci, berkebun dan membersihkan rumah tiap hari
-            Menganjurkan membuka jendela selebar-lebarnya
-            Menganjurkan membuang sampah pada tempatnya.
-            Menganjurkan menyingkirkan barang yang berbahaya dalam rumah
-            Memberikan pendidikan kesehatan tentang kriteria rumah sehat
o    Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
Intervensi keperawatannya:
-            Menganjurkan pada pasien dan keluarga untuk mencari informasi yang berhubungan dengan kesehatan dari berbagai sumber
-            Menjelaskan strategi untuk mengurangi perilaku tidak sehat
-            Melakukan pemeriksaan dini dan pemantauan diri.
-            Mengenali perilaku kesehatan pasien
-            Menganjurkan pasien untuk meningkatkan kebersihan lingkungannya.
o    Gangguan pola tidur berhubungan dengan suhu,kelembapan yang berubah-ubah atau stimulasi yang berlebihan.
Intervensi keperawatannya:
-            Menjelaskan pentingnya tidur yang adekuat selama sakit
-            Menganjurkan menghindari suasana keras dan penggunaan lampu pada malam hari
-            Memberi  lingkungan yang tenang,damai dan meminimalkan gangguan
-            Membantu  pasien mengidentifikasi faktor-faktor yang mungkin menyebabkan kurang tidur
-            Memberi posisi yang nyaman dan sentuhan yang afektif
-            Mengajurkan pasien untuk menghindari makanan dan minuman pada jam tidur yang dapat mengganggu tidur
o    Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan peningkatan pemajanan lingkungan terhadap patogen
Intervensi keperawatannya:
-            Memeriksa ada tidaknya tanda dan gejala infeksi
-            Mengukur tanda-tanda vital
-            Menganjurkan pada pasien untuk meningkatkan makan yang mengandung protein
-            Menjelaskan pada pasien tentang resiko pengobatan
-            Mengkaji  faktor yang dapat meningkatkan resiko infeksi
-            Melakukan rawat luka tiap hari
-            Melakukan rawat luka dengan teknik septik-antiseptik
-            Melakukan kolaborasi  dengan tim medis lain dalam pemeriksaan darah
o    Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kondisi lingkungan yang tidak kondusif
Intervensi keperawatannya:
-            Membina hubungan saling percaya
-            Menganjurkan pasien untuk relaksasi dan distraksi untuk mengurangi ketegangan.
-            Menciptakan lingkungan yang kondusif
4.      Evaluasi
Merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan terhadap klien dan keluarga mempunyai dampak pada perubahan lingkungan yang akan mempengaruhi kesehatan individu atau keluarga.
  1. Hubungan teori Florence Nightingale dengan teori-teori lain :
    • Teori adaptasi
Adaptasi menunjukkan penyesuaian diri terhadap kekuatan yang melawannya. Kekuatan dipandang dalam konteks lingkungan menyeluruh yang ada pada dirinya sendiri. Berhasil tidaknya respon adapatsi seseorang dapat dilihat dengan tinjauan lingkungan yang dijelaskan Florence N. Kemampuan diri sendiri yang alami dapat bertindak sebagai pengaruh dari lingkungannya berperan penting pada setiap individu dalam berespon adaptif atau mal adaptif.
    • Teori kebutuhan
Menurut Maslow pada dasarnya mengakui pada penekanan teori Florence N, sebagai contoh kebutuhan oksigen dapat dipandang sebagai udara segar, ventilasi dan kebutuhan lingkungan yang aman berhubungan dengan saluran yang baik dan air yang bersih. Teori kebutuhan menekankan bagaimana hubungan kebutuhan yang berhubungan dengan kemampuan manusia dalam mempertahankan hidupnya.
    • Teori stress
Stress meliputi suatu ancaman atau suatu perubahan dalam lingkungan, yang harus ditangani. Stress dapat positip atau negatip tergantung pada hasil akhir. Stress dapat mendorong individu untuk mengambil tindakan positip dalam mencapai keinginan atau kebutuhan. Stress juga dapat menyebabkan kelelahan jika stress begitu kuat sehingga individu tidak dapat mengatasi. Florence N, menekankan penempatan pasien dalam lingkungan yang optimum sehingga akan menimumkan efek stressor, misalnya tempat yang gaduh, membangunkan pasien dengan tiba-tiba, semuanya itu dipandang sebagai suatu stressor yang negatif. Jumlah dan lamanya stressor juga mempunyai pengaruh kuat pada kemampuan koping individu.
Teori Model Florence dalam praktek keperawatan :


0 komentar:

Posting Komentar